JepangKawai – Momoko Isshiki menikah dengan seorang duda yang memiliki anak laki-laki remaja bernama Haruki. Sejak pernikahan itu, ia berusaha keras mengisi peran sebagai ibu tiri—bukan untuk menggantikan mendiang ibunya, tapi untuk menjadi sosok yang bisa diandalkan. Namun Haruki selalu menjaga jarak, bersikap dingin dan tertutup, seolah keberadaan Momoko hanya bayangan asing di rumah mereka. Meski begitu, Momoko tak menyerah. Ia mulai dengan hal-hal kecil: membawakan bekal ke sekolah, menyiapkan makanan favorit Haruki, dan mendengarkan keluh kesahnya meski tak selalu dijawab.
Lambat laun, tembok Haruki mulai retak. Saat dia jatuh sakit, Momoko merawatnya tanpa lelah. Ketika dia gagal ujian, Momoko ada untuk menenangkannya tanpa menghakimi. Dalam keheningan malam-malam panjang di ruang makan, mereka mulai berbicara—tentang musik, sekolah, bahkan tentang almarhum ibunya. Hubungan mereka yang awalnya canggung perlahan berubah menjadi sesuatu yang hangat dan tulus. Haruki mulai menyadari bahwa kasih sayang tidak selalu datang dari darah yang sama, dan Momoko pun merasa diterima bukan sebagai pengganti, tapi sebagai bagian dari hidup Haruki yang baru.
Kalau kamu ingin cerita ini dibuat lebih panjang, dalam bentuk cerpen atau novel pendek, aku bisa bantu lanjutkan.
