Setelah menjalani semester yang melelahkan di kota, Wdgemoy akhirnya pulang ke kampung halaman pamannya untuk menghabiskan liburan. Udara desa yang segar dan suasana tenang membuatnya merasa damai, jauh dari hiruk-pikuk kota. Di rumah pamannya, ia kembali bertemu dengan Tsubasa Amami—putri pamannya yang dulu hanya ia temui saat kecil. Kini Tsubasa telah tumbuh menjadi gadis remaja yang ceria dan bersahaja. Awalnya mereka hanya saling menyapa canggung, tapi seiring hari berlalu, obrolan ringan berubah menjadi candaan, dan kebersamaan mereka makin terasa akrab.
Mereka mulai menghabiskan waktu bersama: menyusuri pematang sawah, memetik jambu di kebun belakang, hingga duduk di beranda sore-sore sambil bercerita tentang kehidupan masing-masing. Tsubasa yang dulu pemalu kini tak ragu bercerita, sementara Wdgemoy merasa menemukan kehangatan yang ia rindukan selama di kota. Meskipun hanya keponakan pamannya, Wdgemoy merasa seperti punya adik sendiri. Di balik kesederhanaan kampung, tumbuh sebuah ikatan baru—persahabatan yang tulus, yang mungkin akan tetap mereka kenang bahkan setelah liburan usai.