JepangKawai – Momoko Isshiki membesarkan putranya, Ren, seorang diri sejak ia masih balita. Selama bertahun-tahun, hanya ada mereka berdua—makan bersama, pergi berdua, dan berbagi semua cerita tanpa jarak. Momoko mencurahkan seluruh cintanya sebagai ibu sekaligus sahabat, hingga tanpa sadar membangun ikatan yang begitu dalam dan tak tergantikan. Namun, ketika Ren mulai tumbuh dewasa dan membawa teman wanita pulang ke rumah, ada rasa asing yang muncul di hati Momoko: cemburu. Bukan karena ia membenci gadis itu, tetapi karena ia merasa tersingkir dari dunia yang dulu hanya milik mereka berdua.
Rasa tak rela itu perlahan berubah menjadi kegelisahan. Ia mulai mempertanyakan setiap kehadiran perempuan di sekitar anaknya, takut akan hari ketika Ren tak lagi pulang untuk makan malam bersamanya. Momoko tahu pikirannya berlebihan, tapi hatinya tak mudah diajak kompromi. Dalam diam, ia mulai menyadari bahwa kasih sayangnya telah melampaui batas sehat—bukan karena ia tak ingin Ren bahagia, tapi karena ia takut kesepian saat satu-satunya pusat hidupnya mulai menjauh. Dan dari situ, ia perlahan belajar bahwa mencintai anak juga berarti memberi ruang agar ia bisa mencintai orang lain.
