JepangKawai – Rei Kimura adalah seorang wanita elegan berusia awal 50-an yang tampak menjalani kehidupan keluarga yang harmonis. Ia tinggal bersama putranya, Daichi, dan menantu perempuannya, Yuna, di sebuah rumah tradisional Jepang di pinggiran Kyoto. Yuna, yang masih muda dan lembut, telah menjadi bagian dari keluarga Kimura selama dua tahun. Namun, di balik keharmonisan yang terlihat di permukaan, tersembunyi rahasia gelap yang tak pernah dibayangkan siapa pun: hubungan terlarang antara Rei dan menantunya sendiri. Semuanya berawal dari percakapan-percakapan ringan di dapur, sentuhan singkat yang tak disengaja, hingga akhirnya berkembang menjadi perasaan yang sulit ditekan. Rei yang kesepian sejak ditinggal suaminya, mulai melihat Yuna bukan hanya sebagai istri putranya, tapi sebagai sosok yang mengisi ruang emosional yang telah lama kosong.
Hubungan mereka berlangsung diam-diam, penuh bisikan di malam hari dan tatapan yang tak bisa dijelaskan di siang bolong. Yuna pun terjebak antara rasa bersalah dan ketertarikan yang tak mampu ia pahami sepenuhnya. Sementara itu, Rei semakin terperangkap dalam permainan emosi dan hasrat yang tak wajar, menyadari bahwa apa yang mereka lakukan bisa menghancurkan seluruh keluarganya. Namun, di balik rasa bersalah itu, ada ketakutan yang lebih besar: kehilangan satu-satunya koneksi emosional yang membuatnya merasa hidup kembali. Hubungan terlarang ini, rapuh seperti kaca tipis, bisa pecah kapan saja—meninggalkan luka yang tak akan bisa disembuhkan oleh waktu.
